December 22, 2011

Dampak Memisahkan Kenari Jantan dari Kenari Betina



Sebagian besar penangkar burung kenari di Indonesia memisahkan pejantan dan betina begitu si betina sudah bertelur dan mengeram. Kebanyakan hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan keuntungan, walaupun sebagian peternak ada yang beralasan untuk menjaga stamina kenari jantan. Oleh karena itu ketika anak-anak kenari lahir pun hanya indukan kenari betina yang memberi makan anak-anaknya.

Saya yang baru mencoba beternak kenari mencoba mengikuti sistem penangkaran seperti tersebut diatas, ternyata menemui hal yang tragis dan pilu. Saya menemui beberapa anak kenari yang sekarat dengan tembolok yang kosong, setelah saya amati ternyata sang induk betina sudah malas atau mungkin juga sudah tidak sanggup menyuapi anak-anaknya sendirian. Saya jadi teringat dengan pengalaman pak Kian Sing, beliau menceritakan pengalamannya saat melihat peternakan kenari di London, disana kata beliau hampir tidak ditemukan sistem perjodohan kenari seperti di Indonesia yang memisahkan jantan dan betina saat kenari mengeram sampai telur menghasilkan anak kenari. Jadi mulai proses perjodohan sampai kenari menghasilkan anakan, kenari jantan dan betina senantiasa bersama, bercinta saling menyayangi dan merawat anak berdua. Menurut saya jangan pisahkan mereka berdua....

Coba perhatikan pasangan kenari di bawah ini. Betapa menyenangkan dan mesranya pasangan kenari yang membesarkan anak-anak mereka secara bersama-sama.



Indukan kenari betina masih terus memberi kehangatan kepada anaka-anaknya sementara si pejantan yang mencarikan pakan si betina. Kemudian secara bersama-sama mereka meloloh atau menyuapi anak-anak mereka bersama-sama. Mesranya…. anak-anak kenari akan memperoleh kasih sayang dan perawatan yang baik.

Tags:

December 9, 2011

Masa Ganti Bulu Pada Burung Kenari | Moulting

ganti bulu - moulting pada kenari pict
Ganti bulu pada burung, yang di sini sering disebut dengan kata ‘mabung’, ‘brodol’ atau ‘ngurak’, adalah sebuah proses yang biasa. Bulu tidak dapat diperbaiki setelah mereka tumbuh, sehingga burung mempunyai sebuah sistem penggantian yang disebut ‘mabung’ atau ‘ngurak’ tersebut. Selama proses mabung, bulu yang sudah tua dan rusak akan diganti dengan bulu yang baru.

Pengendalian Selama Ganti Bulu
Beberapa hal yang menyebabkan mabung belum dipahami secara menyeluruh, perpaduan antara usia, lama cahaya matahari bersinar, tingkat hormon dan aktifitas ternak juga menyebabkan terjadinya mabung. Burung pada umumnya mempunyai frekuensi mabung sekali dalam setahun. Beberapa burung mempunyai frekuensi mabung dua kali dalam setahun dan beberapa burung paruh bengkok jenis besar mempunyai frekuensi mabung 2 tahun sekali.

Pertumbuhan Bulu
Karena bulu tumbuh dari akar bulu (follicle), jika akar bulu sudah terisi oleh bulu maka pangkal bulu ini tidak dapat memproduksi bulu yang baru. Langkah pertama dalam proses mabung adalah jatuhnya bulu yang telah ada. Kemudian dari akar bulu akan tumbuh bulu yang baru dan berkembang pada ujung bulu. Menarik bulu secara paksa akan merangsang akar bulu untuk memproduksi bulu yang baru tetapi memotong atau rusaknya bulu dengan pangkal bulu yang masih tertanam pada akar bulu tidak akan membuat bulu baru tumbuh.

Selama masa mabung burung tetap akan bisa terbang, kecuali beberapa burung laut dan burung air. Pada umumnya, pertama yang akan diganti adalah bulu sayap, kemudian bulu badan dan akhirnya bulu ekor dari tengah ke pinggir.

Ganti Bulu yang Tidak Normal
Salah satu masalah yang sering terjadi dengan burung adalah mabung yang tidak normal, seperti mabung dalam jangka yang lebih lama atau tumbuhnya bulu yang abnormal. Bulu yang abnormal biasanya adalah tidak berwarna, tumbuh cacat tidak seperti biasanya atau adanya garis stres (stress line). Bulu yang tidak normal ini adalah bentuk adanya masalah pada burung. Hampir semua bentuk ketidak-normalan bulu terjadi pada akar bulu selama pertumbuhan bulu.

Penyebab Bulu Abnormal

1. KURANG NUTRISI
Selama masa mabung dan pertumbuhan bulu, tubuh membutuhkan peningkatan suplai nutrisi dan dengan begitu tubuh membutuhkan jumlah enerji, protein, vitamin, lemak dan mineral yang lebih besar. Jika tidak diberikan maka burung akan memakai apa yang ada kemudian akan menurunkan kualitas bulu yang tumbuh. Sangatlah bijak apabila menambah kualitas pakan selama masa mabung, dengan memberikan tambahan extrafooding, extra buah dan sayuran dan suplemen lain yang bertujuan memberikan kebutuhan nutrisi tambahan khusus untuk burung dengan dosis yang tepat.

2. PENYAKIT
Penyakit yang sering menyerang bulu adalah Psittacine Beak and Feather Disease (PBFD atau Circovirus). Virus ini menyerang akar bulu dan menyebabkan pertumbuhan bulu yang tumbuh menjadi tidak sempurna.

Hati yang terlalu berlemak juga terkadang membuat bulu kepala dan tengkuk menjadi lebih pendek sehingga burung terlihat runcing. Bulu burung menjadi berubah warna terkadang juga disebabkan oleh penyakit di hati.

3. STRES
Tubuh merespon stres dengan memproduksi hormon (cortisone), bertambahnya tekanan darah (kemungkinan dengan berterbangan dan berkelahi) dan berkurangnya nafsu makan (burung yang stres terkadang tidak mau makan). Jika hal tersebut terjadi pada masa mabung akan mempengaruhi pertumbuhan bulu. Kerap kali kita akan melihat ‘stress line’ pada bulu. Garis ini mudah sekali dilihat pada bulu yang besar, terutama bulu ekor. Stress line membuktikan kepada kita bahwa selama bulu tersebut tumbuh, burung mengalami penderitaan karena kekurangan nutrisi pada akar bulu.

4. BAHAN KIMIA
Beberapa bahan kimia dapat mempengaruhi pertumbuhan bulu. Secara nyata bulu adalah sebuah jendela dari kesehatan seekor burung. Jika Anda membeli seekor burung selalulah melihat bulu dengan teliti, ada banyak hal yang akan didapat.

Memaksimalkan Kualitas Bulu

1. Kurangi kerusakan bulu yang telah tumbuh. Bentuk sangkat, jenis jeruji sangkar, tempat pakan minum dan lainnya juga dapat menyebabkan rusaknya bulu burung. Ketika menangkap burung berhati-hatilah bahwa Anda dapat merusak bulu burung.
2. Berikan ekstra nutrisi selama mabung. Pakan dan suplemen yang mengandung nutrisi khusus untuk burung sangat direkomendasikan.
3. Mencegah penyakit yang dapat menyerang burung di ruang burung, seperti: PBFD, polyoma, psittacosis, coccidia, megabacteria, dan lain-lain.
4. Berikan air yang bersih setiap harinya.
5. Hindari stres selama masa mabung, seperti: berpindah rumah, membeli pada masa mabung, pengenalan lingkungan yang baru.
6. Periksa segala obat yang akan diberikan apakah tidak akan mengakibatkan sesuatu yang buruk pada pertumbuhan bulu.

Disadur dari Tulisan Kian Sing

December 8, 2011

Tips Mengatasi Bulu Kenari yang Kusam

Photobucket
Banyak kenari mania menghadapi masalah bulu burung yang kusam. Bagaimana duduk perkaranya?

Hal utama penyebab bulu kusam pada burung adalah kurangnya minyak / lemak di “muara” kelenjar lemak yang terletak di atas pantat burung (istilahnya tepat enggak ya?). Untuk “menambahnya” beri minyak ikan.

Tetapi, kadang kala, bulu kusam pada burung bukan karena lemaknya kurang, tetapi lubang kelenjar minyak tertutup kotoran yang mengering ataupun bekas luka yang mengering.

Kalau Anda menghadapi masalah seperti itu, cooba pegang saja burung, dan dicek kelenjar minyak di atas pantat burung. Pencet lembut saja bagian itu dan rasakan apakah ada minyak di tangan kita. Kalau tidak ada, berarti ada kotoran yang menutup (sebab meskipun kandungan minyak cuma sedikit, minyak tetap keluar dan terasa di tangan kita).

Selain karena kurangnya lemak, bisa jadi bulu telanjur rusak karena:

1. Masih dalam keadaan basah, langsung dijemur (membuat bulu keriting dan karenanya terlihat kusam).

2. Pernah disemprot larutan anti kutu ataupun larutan (yang sebenarnya bertujuan) untuk membuat bulu mengkilap (yang kalau dihentikan dari pemakaian rutin, bulu malah rusak). Pada larutan anti kutu biasanya dicampurkan ke dalamnya suatu zat untuk menghilangkan/merusak lapisan lilin pada bulu burung. Gunanya memang agar larutan bisa menempel pada bulu. Tetapi efeknya, bulu jadi kehilangan pelindung (seperti daun talas atau daun pisang yang kehilangan zat lilin: mudah basah).

3. Ketika mabung, burung kekurangan lemak sehingga meskipun saat ini produksi lemak di kelenjar lemak banyak, sudah tidak bisa menolong kondisi bulu yang telanjur rusak.

Dengan meneliti kondisi satu-persatui hal di atas, Anda bisa menyimpulkan mengapa burung momongan Anda bulunya kusam dan bagaimana mengatasinya. Kalau memang sudah telanjur rusak dan bukan karena kelenjar lemak tertutup atau produksi lemak sedikit, maka tidak akan bisa pulih kecuali setelah melewati masa mabung yang dirawat dengan benar.

Semoga bermanfat,

Sumber : www.burungkenari.wordpress.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes